How I Met My Travel mates ?

September 12, 2018
suatu hari di Taman Sari Jogja
Kebanyakan orang memilih untuk solo traveling dengan alasan anti-rempong club! Bahkan ada juga yang bilang, cari teman jalan (travel mates) yang KLOP itu sama susahnya dengan menemukan jodoh! Hmmm....

Alhamdulillah, salah satu rezeki terbesar dalam hidup yang Allah kasih buat saya, bisa punya banyak teman baik dari SMP, SMA, Kuliah, sampai grup chat di hape ada banyak banget, hehehe!. Lebih komplitnya lagi, karena Allah juga sekaligus kasih teman jalan jalan yang seruu, travel mates!. Jadi setiap cerita perjalanan saya bisa selalu penuuh warna, lebih ekspresif dan kadang dramatis.

Sebelum lanjut menulis Travel Blog Series tentang petualangan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kali ini mau cerita tentang chemistry kami berempat yang akhirnya bisa membawa kami melangkah lebih jauh dan lebih tinggi.

Oshyn - Aas - Taya - Lea
Awalnya, kita berempat sudah saling kenal sejak masuk kuliah, bahkan saya dan Taya sudah akrab sejak SMP, Lea dan Oshin pun saling kenal sejak SMP. background kita yang sesama Alumni pesantren, buat bahan cerita kita sering nyambung, apalagi kalau harus cerita rahasia depan umum pake bahasa Arab, parahnya, pernah kita ceritain orang pake bahasa Arab didekatnya dan orang itu ternyata bahasa Arabnya lebih jago, hahaha duaaar!!. Momen yang buat kami lebih dekat lagi, karna kami masuk jurusan yang sama di semester tiga dan setiap hari duduk berjejer berempat, heboh berempat dan hampir selalu kurang fokus bersama.

Hal hal yang kita sukai juga kurang lebih sama bangeeet, karena itu akhirnya kami berempat buat bisnis online dibidang fashion atau sebut saja jualan baju online. Yang desain bajunya kami coba desain sendiri dengan bantuan tukang jahit. Merintis usaha bersama dari nol ini, jadi momen selanjutnya yang bikin kami makin saling kenal baik buruk satu sama lain, "Taya yang paling lincah, Lea yang selalu santai, Oshyn yang selalu asik diajak ngapain aja, dan Saya ? mungkin tim hore yang bantu mereka atur jadwal kapan harus begini dan begitu". Hal yang paling menyenangkan dan buat saya merasa cocok satu sama lain karena mereka orangnya flexible, have fun aja diajak susah senang, seperti panas panasan cari kain di Sentral dengan style polos ala kadarnya dan always excited diajak dandan ala princess kalau harus pemotretan produk atau hadir di event komunitas hijabers. Se-seru itulah kebersamaan kami.

Puncaknya, setelah lulus kuliah, kami berempat memutuskan belajar bahasa Inggris di Pare, Kediri.  kurang lebih tiga bulan hidup di kamar yang sama dan aktivitas sama sama setiap harinya, karakter dan kelakuan makin terungkap kepermukaan!. No body's perfect,  only friends who's accept you perfectly!. mungkin seperti itu ungkapan yang menggambarkan kami, walaupun karakter berbeda dan kadang suka komplain juga (bukan marahan sampe ngambek yaa), Tapi karna sudah terlanjur sayang dan dasarnya memang kita tidak pernah saling menuntut satu sama lain harus seperti apa, atau bisa disebut selalu mencoba saling menerima, memahami dan menertawakan saja kalau sudah kelewatan, haha. jadi Alhamdulillah bisa lanjut terus kebersamaannya. Pastinya, kita berempat selalu cari cara untuk bisa bahagia sama sama, atau kalaupun harus terlihat bahagia diluar dulu dan nanti menangis sedih bersama pas balik kamar karena sudah kekurangan uang saku, haha!

Sebelum ke Pare, kita sempat liburan bareng juga ke KL-SG yang cukup dramatis dan fantastis dengan beberapa teman yang lain. Tapi ternyata kebersamaan tinggal di Pare ini, membuka lebih banyak kesempatan untuk kami liburan bersama dibeberapa tempat di Jawa dan Bali. 
Liburan/Jalan jalan bareng mereka,  Alhamdulillah selalu seruu dan menyenangkan bukan karena perjalanannya selalu mulus, lancar tanpa hambatan, tapi ntah kenapa selalu saja ada adegan lucu, aneh bahkan diluar akal pikiran manusia yang terjadi dengan kami. salah satunya; harus Jalan kaki malam hari, dari tempat wisata Batu Night Spectacular sampai dikit lagi masuk ke Univ. Muhammadiyah Malang, karna ternyata disekitar sana tidak ada angkutan umum malam hari. jalan berkilo kilo meter! believe it or not, it was real and we did it!. Alhamdulillah kita berempat bisa survive jalan sendiri, kebayang banget kalau ada yang minta gendong atau marah marah saling menyalahkan sepanjang jalan? besok mungkin kita ga jalan bareng lagi kan :D !!!. Itu hanya salah satu dari sekian banyak adegan dramatis lain yang kami lalui sama sama sambil diketawain ajaah. Sejak saat itu, saya jadi yakin kalau merekalah salah satu My Travel mates Squad yang selalu ingin diajak liburan sama sama.  

I am always grateful together with Them In the good and not so good time in our journeys. Semoga setelah banyak perjalanan seru yang kita lalui bersama. Allah menyiapkan kita perjalanan baru yang lebih seru dan buat kita lebih kompak lagi di masa depan. Amiin


3 komentar:

  1. wah seru sekali punya teman jalan seperti itu. kakak saya sukanya jalan sendiri saja, dia biasa ke luar KL, Korea, itu dia lakukan sendiri, mana cewe lagi. tapi dia berani. https://goo.gl/WtkVDd

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulilah, wah salam untuk kakanya sesama traveler :)

      Hapus
  2. Serunya. .Travel mates. .pengen juga nih cari teman-teman buat travel. .

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.